Dalam Dunia sepak bola, yang paling menentukan adalah sektor Gelandang,  karena Gelandanglah yang mengatur serangan dalam sepak Bola. Jika  Gelandang Jelek, Otomatis Tim juga bermain jelek. Di bawah ini daftar 10  Gelandang Terbaik sepanjang masa. Mungkin tidak pantas jika dikatakan  sepanjang masa, karena di kemudian hari pasti ada lagi Gelandang  bertalenta tinggi yang akan hadir.  
10. Gheorghe Hagi (Rumania)
Sang  "Maradona dari Balkan" ini banyak dipuja di Rumania dan Turki. Tiga  kali tampil di Piala Dunia, ia mencetak 126 kemenangan untuk Romania,  dan merupakan topskor dengan 35 gol. Ia adalah satu dari sedkit pemain  yang pernah tampil untuk Real Madrid dan Barcelona.
Banyak  dikecam karena kelakuannya di luar lapangan, tahun ini ia justru berada  di puncak ketenaran. Tak kurang dari Johan Cruyff juga mendukungnya.  Katanya, "Ronaldo lebih baik dari George Best dan Denis Law, padahal keduanya merupakan pemain terhebat dalam sejarah United."
Pele pernah berujar, Kaka adalah pemain terbaik di dunia.  Tahun lalu ia meraih 2007 meraih ballod d’or, dan FIFA-pun tak  ragu-ragu menganugerahkan gelar Pemain Terbaik Dunia kepadanya. Jejak  kaki Kaka juga diabadikan di sebelah Zico si stadion terbesar Brasil,  Maracana. 7. Zinedine Zidane (Prancis)
Inilah  salah satu dari dua pemegang gelar Pemain Terbaik Dunia tiga kali,  disamping Ronaldo. Pada penampilan debutnya bersama Prancis, ia mencetak  dua gol ke gawang Republik Ceko pada 1994. Namun, baru empat tahun  kemudian ia menjadi legenda hidup dengan dua gol di final versus Brasil.  Pernah memegang rekor transfer termahal  ia diboyong oleh Real Madrid  pada tahun Pada 2001, dengan rekor transfer termahal senilai 46,7 juta poundsterling (Rp 782,5 miliar)
Inilah  salah satu dari dua pemegang gelar Pemain Terbaik Dunia tiga kali,  disamping Ronaldo. Pada penampilan debutnya bersama Prancis, ia mencetak  dua gol ke gawang Republik Ceko pada 1994. Namun, baru empat tahun  kemudian ia menjadi legenda hidup dengan dua gol di final versus Brasil.  Pernah memegang rekor transfer termahal  ia diboyong oleh Real Madrid  pada tahun Pada 2001, dengan rekor transfer termahal senilai 46,7 juta poundsterling (Rp 782,5 miliar)6. Ruud Gullit (Belanda)
Peraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 1987 dan 1989,  ia mampu bermain di berbagai posisi. Ia turut bermain dalam pasukan  Belanda yang memenangkan Euro 1988, sekaligus Piala Dunia 1990.  Kedatangannya di Milan mampu mengangkat klubnya untuk memenangkan  mahkota Serie A Italia untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun  terakhir.
Peraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 1987 dan 1989,  ia mampu bermain di berbagai posisi. Ia turut bermain dalam pasukan  Belanda yang memenangkan Euro 1988, sekaligus Piala Dunia 1990.  Kedatangannya di Milan mampu mengangkat klubnya untuk memenangkan  mahkota Serie A Italia untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun  terakhir.5. Roberto Baggio (Italia)
Siapa yang tak mengenal Il Codino?  Ia adalah pemain paling populer sepanjang 1990-an dan awal 2000, dan  hingga kini merupakan satu-satunya pemain Italia yang mampu mencetak gol  pada tiga Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1994, ia berkali-kali menjadi  juru selamat Italia, dan membuka jalan ke final. Sayang tendangan  penaltinya yang melenceng di final membuat Italia gagal menjadi juara  untuk yang keempat kalinya.  
Siapa yang tak mengenal Il Codino?  Ia adalah pemain paling populer sepanjang 1990-an dan awal 2000, dan  hingga kini merupakan satu-satunya pemain Italia yang mampu mencetak gol  pada tiga Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1994, ia berkali-kali menjadi  juru selamat Italia, dan membuka jalan ke final. Sayang tendangan  penaltinya yang melenceng di final membuat Italia gagal menjadi juara  untuk yang keempat kalinya.  4. Zico (Brasil)
Di  mata Pele, Zico adalah pemain yang bisa disejajarkan dengan dirinya.  Tak heran jika ia dijuluki "Pele Putih". Meski dikaruniai bakat yang  luar biasa dan sering diakui sebagai pemain terbaik dunia pada awal  80-an, ia tidak pernah memenangkan Piala Dunia. Padahal, ia mencetak 66  gol dari 88 pertandingan untuk Brasil, dan tampil di Piala Dunia empat  kali, yaitu pada 1978, 1982 dan 1986 World Cups, dengan tim 1982 banyak  diakui sebagai yang paling hebat dalam sejarah Brasil, selain tim 1970.
Di  mata Pele, Zico adalah pemain yang bisa disejajarkan dengan dirinya.  Tak heran jika ia dijuluki "Pele Putih". Meski dikaruniai bakat yang  luar biasa dan sering diakui sebagai pemain terbaik dunia pada awal  80-an, ia tidak pernah memenangkan Piala Dunia. Padahal, ia mencetak 66  gol dari 88 pertandingan untuk Brasil, dan tampil di Piala Dunia empat  kali, yaitu pada 1978, 1982 dan 1986 World Cups, dengan tim 1982 banyak  diakui sebagai yang paling hebat dalam sejarah Brasil, selain tim 1970. 3. Michel Platini (Prancis)
Dunia  mengenalnya sebagai salah satu spesialis tendangan bebas terbaik  sepanjang sejarah, selain juga pengumpan yang handal. Di negara asalnya,  tak diragukan lagi, ia adalah gelandang terbaik Prancis. Sepak  terjangnya di lapangan hijau bahkan mampu membuat Zidane terlihat kecil.  Dan itulah yang dikatakan Zidane tentang bintang pujaannya, "Saat saya  kecil, saya selalu memilih untuk bermain sebagai Platini bersama  teman-teman." 
Dunia  mengenalnya sebagai salah satu spesialis tendangan bebas terbaik  sepanjang sejarah, selain juga pengumpan yang handal. Di negara asalnya,  tak diragukan lagi, ia adalah gelandang terbaik Prancis. Sepak  terjangnya di lapangan hijau bahkan mampu membuat Zidane terlihat kecil.  Dan itulah yang dikatakan Zidane tentang bintang pujaannya, "Saat saya  kecil, saya selalu memilih untuk bermain sebagai Platini bersama  teman-teman." 2. Johan Cruyff (Belanda)
Cruyff  adalah pemegang gelar Pemain Terbaik Eropa tiga kali, rekor yang  dibaginya bersama Platini dan Marco van Basten. Pada 1999, ia terpilih  sebagai Pemain Terbaik Eropa Abad Ini versi IFFHS, dan hanya kalah oleh  Pele di kategori Pemain Terbaik Dunia Abad ini. Selain dikenal karena  sebagai penganut Total Football nomor satu, ia merupakan pemain yang  sangat tenang menghadapi saat-saat sulit.
Cruyff  adalah pemegang gelar Pemain Terbaik Eropa tiga kali, rekor yang  dibaginya bersama Platini dan Marco van Basten. Pada 1999, ia terpilih  sebagai Pemain Terbaik Eropa Abad Ini versi IFFHS, dan hanya kalah oleh  Pele di kategori Pemain Terbaik Dunia Abad ini. Selain dikenal karena  sebagai penganut Total Football nomor satu, ia merupakan pemain yang  sangat tenang menghadapi saat-saat sulit.1. Diego Maradona (Argentina)
Kebengalannya  tidak lantas membuat orang menutup mata atas bakat yang dimilikinya.  Pada 2000 ia berbagi mahkota Pemain Terbaik Abad Ini versi FIFA bersama  Pele, setelah sebelumnya menduduki tempat teratas pada polling online  FIFA tentang Pemain Terbaik Abad ke-20. Meski "Gol Tangan Tuhan"-nya  banyak menimbulkan kontroversi, siapa yang mampu melupakan gol-nya yang  ditembakkan dari jarak 60 meter melawan Inggris di perempat-final Piala  Dunia 1986? Bahkan Platini pernah berkata, "Apa yang bisa dilakukan oleh Zidane dengan bola, Maradona mampu melakukannya dengan sebuah jeruk."
Kebengalannya  tidak lantas membuat orang menutup mata atas bakat yang dimilikinya.  Pada 2000 ia berbagi mahkota Pemain Terbaik Abad Ini versi FIFA bersama  Pele, setelah sebelumnya menduduki tempat teratas pada polling online  FIFA tentang Pemain Terbaik Abad ke-20. Meski "Gol Tangan Tuhan"-nya  banyak menimbulkan kontroversi, siapa yang mampu melupakan gol-nya yang  ditembakkan dari jarak 60 meter melawan Inggris di perempat-final Piala  Dunia 1986? Bahkan Platini pernah berkata, "Apa yang bisa dilakukan oleh Zidane dengan bola, Maradona mampu melakukannya dengan sebuah jeruk."


0 komentar:
Posting Komentar