Selasa, 21 Juni 2011

Chef Master Marinka

null
Wajah ini mungkin udah nggak asing lagi, inilah Chef Marinka, satu-satunya juri wanita yang mendampingi Chef Vindex dan Chef Juna. Jujur aku lebih suka liat Chef Marinka dibandingkan Farah Quinn. Walau Chef Marinka berpakaian modis, penampilannya selalu lebih sopan.
Banyak yang bertanya-tanya (terutama cowok) dan rata-rata kecewa kenapa bukan Farah Quinn yang jadi jurinya.
Kasian juga loh nanti kontestannya, aku jamin pasti ada (kontestan cowok) yang nggak konsen.
Kalau dari jawaban Chef Juna saat wawancara di Tabloid Bintang,
“…..Saya banting tulang, bekerja keras selama belasan tahun. Saya tidak mau seseorang dengan muka cantik atau berwajah tampan tapi tidak punya background apa-apa di industri judge, menilai industri saya, saya anti sekali. Saya sempat bilang kepada RCTI dan Fremantle, kalau mereka memanggil selebriti sebagai salah satu jurinya, saya keluar, saya tidak mau ini dicampuradukkan,” celoteh Juna mantap.
Hmm.. ada yang tau kah siapa sosok ‘selebriti’ dengan muka cantik atau tampan tapi tidak punya background apa-apa di industri kuliner yang disebut Chef Juna? Tebak sendiri :)
Profil singkat
Chef cantik mungil yang bernama lengkap Maria Irene Susanto, lahir di Jakarta, 22 Maret 1980. Hobi memasak Chef Marinka tumbuh sejak SD. Mulanya berbagai macam bahan masakan dicampur dan diolah sesuka hati, dan hasilnya? “BUSUK” kalau kata Chef Juna. Selama 8 tahun di Sydney, ia terbiasa melakukan segala hal sendiri. Inspirasi muncul dari majalah, buku masak dan sumber lainnya. Chef Marinka nggak mudah menyerah, ia terus bereksperimen berbagai masakan dan kue.
“Seniman itu, kan kalau enggak puas, akan mengulang lagi. Begitu juga dengan memasak. Kalau enggak enak, mending diganti. Memasak itu harus sempurna. Kalau enggak, jangan disajikan deh.” kata chef lulusan Sydney ini.
Aku setuju dengan kalimat ini. Kenapa? Makanan yang para chef hasilkan ini adalah makanan berkualitas, rata-rata berkelas. Nggak mungkin seseorang mau bayar mahal untuk makanan yang rasanya biasa-biasa aja, khan? Aku jelas nggak mau bayar makanan yang satu porsi seharga minimal 80.000 untuk makanan yang rasanya nggak super duper enak. Gimana dengan kalian?:)
Pendidikan
null
Bintang tamu di berbagai acara
null
Sosok di media
null
Buku
null
“Fantastic Cooking” yang dirilis maret 2011 kemarin, sebuah buku yang berisi 30 resep hidangan hasil eksperimen Chef Marinka sendiri. Resep hidangan utama, hidangan selingan, dan hidangan penutup ada di buku ini.
Karir
Setelah bertahun-tahun menggali ilmu di luar negeri, dan beberapa kali mengembangkan karirnya di dunia kuliner, akhirnya ia kembali ke Indonesia. Bagi yang pernah Cooking in Paradise di Trans7 pasti tau sosok chef cantik ini. Sebelumnya, ia menjadi pembawa acara Sendok Garpu di JakTV.
Chef Marinka sempat menyalurkan hobi memasaknya dengan membuka kafe “Warung Telur Ceplok” pada tahun 2005 di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Harga menu yang dijual antara 20.000 sampai 35.000an. Tapi, karena keliru menerapkan konsep pemasaran, warungnya hanya bertahan 1,5 tahun.
Selain kesibukannya membawa acara masak dan menjadi juri di Master Chef Indonesia, ia juga pengajar di Pantry Magic Cooking School, Kemang.
null
Sebentar lagi, “R Kitchen” akan dibuka, sebuah tempat kursus masak miliknya sendiri di Jalan Hasyim Asyari, Jakarta. “Ruangan kelas masih dalam penataan tahap akhir,”katanya.
null
“Food is art … Food is perfection … Food is passion, and passion never seeks permission. So, live life to the fullest”, moto dari chef marinka.
Dari pengalaman, memang Chef Marinka masih kalah dengan Chef Vindex atau Chef Juna, namun yang membuat Chef Marinka hebat adalah dengan kemampuan imajinasi seorang chef yang berkuliah desain ini dan hobi masak, ia bereksperimen berbagai macam bahan masakan dan meraciknya menjadi makanan yang enak, serta dihias dengan cantik.

Chef Master Vindex

Setelah ku bahas tentang Chef Juna, kali ini aku akan bahas seorang chef yang sangat berwibawa ini.
null
Profil singkat
Pria kelahiran Jakarta 24 November 1968 yang bernama lengkap Vindex Valentino Tengker ini memulai karir nya sebagai chef sejak tahun 1989. Berbagai pengalaman sudah didapatkan dari berbagai negara dan hotel berbintang, diantaranya Hotel Amandari, Bali Dynasty, Dubai, Mallorca, Hotel Four Seasons, Los Angeles, Bali dan Jakarta. Beliau ini adalah President Assosiasi Culinary Professional Indonesia yang juga menjabat sebagai Chef Eksekutif di Hotel Four Seasons, Jakarta.
Walau Chef asal Manado ini lahir di Jakarta, beliau lebih merasa Bali adalah rumahnya.
“Bali lebih baik, untuk pekerjaan juga bagus, disana tidak macet dan kita bisa tahu durasi yang dibutuhkan untuk menuju suatu tempat, tidak seperti Jakarta, sulit diprediksi. Apabila mengemudi 30 menit, kadang bisa membutuhkan 2 jam. Hal ini membuat frustrasi”, katanya.
Chef Vindex punya impian untuk pensiun di Bali, tapi sekarang ini beliau masih ingin terus bekerja di berbagai hotel di Asia.
“Mungkin saya akan membuka sebuah restoran dengan masakan rumahan”
Perjalanan Karir
Chef Vindex tertarik dengan memasak karena sejak kecil beliau suka membantu neneknya memasak. Apalagi beliau suka makanan apa aja. Menurut Chef Vindex, memasak itu adalah bakat karena ada orang yang suka masak tapi selalu gagal.
Setelah lulus dari LPLIP (Lembaga Pendidikan dan Latihan Industri Pariwisata) yang sekarang namanya APJ (Akademi Pariwisata Jakarta), beliau bekerja sebagai chef di berbagai hotel internasional.
null
“Di hotel itu saya menjabat sebagai Indonesian Chef, yang bagi saya ketika itu jadi tantangan tersendiri. Pasalnya, saya sebenarnya enggak menguasai sama sekali masakan Indonesia. Di bangku sekolah, kami diajarkan secara umum dan paling banyak menu western . Tapi entah mengapa saya lulus tes dan dikursuskan masakan Indonesia selama 2 minggu untuk mempelajari 24 menu yang akan disajikan di hotel.”
Setahun bekerja di Hotel Amandari, Chef Vindex pindah ke Bali Dynasty. Lalu setahun kemudian beliau berhenti dan pindah ke Spanyol karena mendapat tawaran kerja di sebuah restoran Indonesia di Mallorca, Spanyol.
null
“Waktu tahun kedua bekerja di Spanyol saya baru saja menikah. Jadi saya boyong istri sekalian bulan madu di sana, itu pengalaman yang menyenangkan. Dulu sewaktu baru saja merintis karir sebagai chef, saya sempat gugup ketika disuruh menemui tamu dan menanyakan bagaimana rasa masakannya. Bagi saya hal itu tidak mudah, seperti orang yang baru belajar pidato di depan banyak orang.Waktu tes memasak menu Indonesia, saya harus menyiapkan 60 menu Nusantara dalam waktu dua minggu. Ini tantangan dan akhirnya bisa saya lewati. Tamu-tamu mancanegara sekarang banyak yang suka makanan Indonesia, tidak lagi nasi goreng dan mie goreng, tapi juga rawon, nasi campur Bali dan menu-menu lainnya”
Pada Wine and Cheese Expo 2010, Chef Vindex hadir sebagai Master Of Asian Fusion Recipes.
Seperti inilah menu kreasi Chef Vindex.
null
Karya Termahal
Makanan yang disajikan di hotel berbintang memang mahal. Nah kalau di Hotel Four Seasons tempat Chef Vindex bekerja, biasa untuk masakan Asia perkiraan antara Rp 105.000 – Rp 135.000, masakan Indonesia sekitar Rp 60.000 – Rp 130.000, masakan barat sekitar Rp 100.000 – Rp 340.000 dan masakan Jepang sekitar Rp 60.000 – Rp 240.000.
Foto dibawah ini adalah makanan termahal hasil racikan Chef Vindex.
Nggak perlu bertanya ini itu, jelas kalian tau foto dibawah ini adalah burger. Iya, burger.
null
Ini adalah burger dengan harga $110 atau satu juta rupiah.
Adonan burger ini terbuat dari gandum dengan bawang, dengan isi daging sapi kobe (kobe beef) yang kira-kira harganya 2.5jutaan per kilogram, lalu toppingnya campuran wasabi dengan mayonnaise, jamur portobello, dan disajikan dengan pir asia, foie gras dan kentang goreng.
Kalau penasaran dengan rasanya, langsung aja ke Hotel Four Seasons, Rasuna Said, Jakarta.

Chef Master Juna

null
Siapa sih yang nggak kenal sama Chef Juna yang galak, sangar, dan kejam dalam berkomentar? Yang nonton perdana Master Chef Indonesia 01 Mei 2011 kemarin pasti tau. Pada artikel ini akan aku ceritakan perjalanan karir dan masa mudanya.
null
Profil
Junior Rorimpandey namanya. Chef asal Manado yang lahir pada 20 Juli 1975 ini, kurang begitu hot dibahas di Indonesia, karena Chef ini lebih terkenal di luar negeri. Hm..aku yakin setelah adanya Master Chef Indonesia, Chef Juna akan semakin dikenal banyak orang.
Banyak yang mengira Chef Juna ini bukan siapa-siapa. Setelah googling tentang Chef Juna, yang kulihat dari forum-forum, banyak yang kurang suka dengan Chef ini. Rata-rata berkomentar, “Sangar amat komentarnya..kejam”, “jahat banget tuh orang”, “dia bikin acara makin tegang aja”, “ah kayak dia bisa masak aja”, “masa komentarnya nggak bermutu gitu sih”, “komentar yang membangun dikit kek..masa kasar gitu ngomongnya”.
Waktu aku liat Chef Juna memberi contoh memotong bawang bombay di Master Chef Indonesia, aku tau kalau ia punya kemampuan masak yang cukup tinggi. Dari cara memegang pisau dan kecepatan mengiris bombay. Terutama waktu ia membuang paprika dan garnish pada hidangan yang dimasak salah satu peserta (lupa namanya). Kenapa? Jelas aja karena paprika nggak akan dihidangkan mentah-mentah di piring. Di luar negeri, walaupun hanya dijadikan hiasan, yang tersaji di sebuah piring itu harus bisa dimakan. Beda dengan Indonesia, yang rata-rata hiasannya menggunakan sayuran mentah dan itu hanya hiasan, bukan untuk dimakan.
Sumber yang kudapat menggunakan bahasa inggris dan disini akan aku ceritakan ulang dengan gaya tulisanku sendiri secara detail.
Karir
Profesi Chef Juna terjadi secara nggak sengaja. Pada tahun 1997, ia pergi ke Amerika Serikat (Brownsville, Texas) untuk sekolah penerbangan. Chef Juna telah mendapat lisensi pilot, tapi ditengah mengambil lisensi komersial, sekolah penerbangannya bangkrut. Akhirnya ia pergi ke Houston untuk lanjutkan pelatihan. Awal 1998 disaat Indonesia sedang dilanda krimon (krisis ekonomi), ibunya nggak bisa membantu keuangannya di luar negeri, dan akhirnya ia harus mencari kerja walau secara ilegal (belum mendapatkan ijin kerja).
Berbagai pekerjaan yang dicoba Chef Juna, akhirnya ia kerja di restoran tradisional Jepang sebagai waiter (pelayan). Setelah 2 minggu, master sushi menawarkannya untuk jadi muridnya, Chef Juna terima tawaran itu. Ia akhirnya mulai dari dasar dan dilatih sangat keras. Pemilik restoran itu kagum dengan kinerjanya dan mensponsori Chef Juna untuk mendapatkan Permanent Resident (ijin tinggal).
Pada tahun 2002, Chef Juna mengambil alih sebagai head chef (kepala koki) di restoran karena sushi master yang melatih Chef Juna ini pindah ke restoran lain. Di tahun 2003, ia pindah kerja ke restoran sushi nomor satu di Houston yang bernama Uptown Sushi. Setelah beberapa bulan, ia menjadi Executive Chef disana. Masuk ke tahun 2004, Chef Juna mulai jenuh dengan masakan Jepang, dan akhirnya ia pindah ke restoran Perancis, The French Laundry yang dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi. Ia mulai dari awal lagi. Lalu, ia juga mencari pekerjaan di tempat lain agar dapat belajar lebih banyak.
Di French Laundry, ada hukuman bagi yang melakukan kesalahan walau kesalahan sederhana. Mereka dilatih dengan baik dan disiplin yang diterapkan seperti militer. Disana Chef Juna belajar banyak teknik, mengontrol protein pada makanan, dan menciptakan makanan yang dihias cantik dan sangat enak. Nggak heran waktu Chef Juna menilai peserta Master Chef Indonesia sangat galak. Galaknya pasti keluar kalau liat makanan yang dihias berantakan dan rasanya hambar. Wajar, koki ganteng tapi sangar ini berpengalaman.
null
“Memasak adalah suatu yang anda cintai ketika anda berada di dapur, dan itu bukan hanya sekedar pekerjaan. Itu adalah sebuah gairah dan pekerjaan yang sulit. Saya suka memasak karena saya menilai masak sebagai seni. Ketika saya membuat hidangan baru, itu seperti telah selesai sebuah proyek seni. Berjuang untuk kesempurnaan membuat masakan yang lezat dengan bahan berbagai warna dan terlihat cantik di piring. Setiap malam saya memasak di dapur, terutama malam yang super sibuk, saya merasa bahwa prestasi saya tercapai karena saya membuat pelanggan kenyang, senang dan memberikan mereka pengalaman bersantap yang hebat. Saya juga suka suasana dapur yang sibuk, suara panci panas saat bahan masakan dimasukkan, suara peralatan masak, orang-orang berkomunikasi satu sama lain tentang apa yang mereka lakukan, semua itu seperti musik di telinga saya”, kata Chef Juna yang sekarang menjadi Executive Chef di restoran Jack Rabbit Jakarta.
null
Mengagumkan! Nggak nyangka kan kalau Chef Juna ini koki yang hebat? Padahal dulunya Chef Juna ini naik motor Harley loh.
Masa muda
Waktu umur 17 tahun, Chef Juna ini termasuk anak berandalan, ia buat sebuah geng yang bernama Bad Bones. Dengan mengendarai Harley, mereka ngebut dan nggak peduli kemanapun mereka pergi.
“Saya pernah kuliah teknik perminyakan selama 3,5 tahun di Indonesia, tapi nggak selesai karena saya terlalu nakal. Akhirnya saya memutuskan untuk membenahi hidup, berubah, dan pindah ke Amerika. Saya sampai menjual motor kesayangan untuk biaya sekolah di sana”
Diculik, disiksa, overdosis dan hampir ditembak di kepala udah pernah dirasakan Chef Juna. Merokok dan terjerumus dalam narkoba juga pernah. Tapi ia berubah karena ia punya pemikiran berbeda.
Di kedua lengan Chef Juna ini bertato. Tato itu dibuat waktu Chef Juna umur 15 di Bali, dengan menggunakan mesin buatan sendiri yang menggunakan jarum jahit.
Cinta
Menurut media, Chef Juna ini berpacaran dengan Aline Tumbuan atau Caroline Ingrid Adita.
null
Kabarnya sih udah berpacaran 1 tahun.

Selasa, 07 Juni 2011

10 Hewan Tercepat di Dunia

1. CHEETAH – 70 Mil/jam (112 Km/jam)
Cheetah adalah mahluk hidup tercepat yang pernah hidup di daratan, bisa mencapai kecepatan 112 km/jam sampai 120 km/jam hanya pada lintasan sepanjang 460 m (500 yard). Kemampuannya berakselerasi juga tidak bisa ditandingi mahluk hidup apapun. Cheetah bisa mencapai kecepatan dari 0 km/jam sampai 110 km/jam hanya dalam waktu 3 detik.
2. ANTELOP – 61 Mil/jam (80 Km/jam)
Binatang ini juga ditenggarai sebagai second fastest animal di dunia. Kecepatan maksimal binatang ini sangat sulit untuk dipastikan secara akurat, itu karena tiap individu binatang ini memilik kemampuan yang berbeda beda. Binatang ini juga memiliki kemampuan sprint lebih lama karena didukung ruang paru-paru dan jantung yang lebih besar.
3. WILDEBEEST – 50 Mil/jam (80 Km/jam)
Wildebeest adalah binatang lain yang menyandarkan hidupnya pada kecepatannya untuk menghindar dari pemangsa. Binatang ini adalah makanan favorit kucing besar, itu karena habitat Wildebeest di daratan terbuka Afrika, mreka adalah komunitas terbanyak yang bisa hidup sampai 20 tahun.
4. SINGA – 50 Mil/jam (80 Km/jam)
Raja dari segala pemburu, singa, tidak perlu memiliki kecepatan untuk menjadikan dirinya sebagai yang terbaik di antara yang terbaik. Dalam berburu untuk melangusngkan hidupnya, mayoritas dikerjakan oleh singa betina, namun singa jantan yang emosi bisa berlari mencapai kecepatan 80 km/jam.
5. RUSA THOMPSON – 50 Mil/jam (80 Km/jam)
Dinamai setelah penemunya, Joseph thompson, Rusa Thompson diakui di dunia sebagai rusa terbaik, baik dari segi bentuk fisik, kecepatan, juga kecerdikannya dibandingkan jenis rusa lainnya. Dalam hal menghindari musuh utamanya cheetah, rusa ini bisa mencapai kecepatan 80 km/jam disertai dengan pergerakan zigzag yang membingungkan. Rusa ini juga memilik ketahanan lebih baik dari cheetah (ibarat motor, rusa thompson bahan bakarnya lebih irit).
6. KUDA – 47,5 Mil/jam (76 Km/jam)
Jenis kuda tercepat adalah Quarter Horse, mendapatkan namanya “quarter’ karna dalam pacuan kuda bisa memimpin pacuan hampir seperempat panjang trek (misal lintasan 100 m, kuda ini bisa finish 25 meter di depan peringkat ke-2) dari kuda jenis biasa lainnya. Kuda ini bisa mencapai kecepatan maksimal 76 km perjam.
7. RUSA BESAR – 46 Mil/jam (73,6 Km/jam)
Rusa ini sering dianggap sebagai rusa terbesar kedua di dunia, dan juga salah satu mamalia terbesar di Amerika utara dan Asia timur. Berbeda dengan binatang berkecepatan tinggi lainnya, binatang ini justru menggunakan kecepatannya untuk menghindari pemangsa, tapi bagaimanapun, melihat ukuran dan kecepatannya, banyak predator sekalipun lapar, lebih suka mengurungkan niatnya untuk memburu rusa ini.
8. ANJING PEMBURU – 45 Mil/jam (72 Km/jam)
Anjing ini menggabungkan antara kecepatan dan kecerdikan dalam memburu mangsanya, mereka berburu secara berkelompok dan sangat teroganisir, salah satu anjing mengarahkan mangsanya ke satu tempat, dan anjing lainnya siap menyerang silih berganti sampai mangsa tak berdaya.
9. COYOTE – 43 Mil/jam (68.8 Km/jam)
Coyote menggunakan kecepatan mereka untuk berburu binatang menyusui kecil seperti kelinci, tikus-tikus, tupai, rusa dan ternak. Binatang pemakan daging ini, hidup berkelompok, dan memburu sepanjang musim.
10. RUBAH – 42 Mil/jam (67.2 Km/jam)
Rubah adalah pemburu yang menkonsumsi daging dan sayur sayuran. Mereka menggunakan kecepatan mereka berburu kelinci, tikus-tikus dan bahkan burung-burung

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More